Poetry

Pohon Sakura

Dibawah langit musim semi yang penuh warna,
Kau mulai berjalan sendirian.
di jalan panjang yang selalu kau bayangkan..
Sama seperti mimpimu.

Ketika kau memakai seragam,
dan hari-hari yang berlalu sejak itu…
Menjadi kenanganmu untuk hari ini,
dan terlahir kembali.

Air mata yang jatuh di pipimu..
saat kau menoleh ke belakang
dengan penuh kecemasan,
dan memaksakan diri untuk tersenyum..
itu adalah masa dimana kamu tumbuh dewasa.

Aku ingin menjadi pohon sakura yang abadi.
Yang tetap berada disana,
Bahkan, disaat hatimu kehilangan arah…
Aku ingin menunjukkan kalau harapan itu ada.

Kau telah mengambil langkah pertamamu,
Menuju masa depan.
Yang telah kau bicarakan dengan teman sekelasmu
di sudut kelas yang cerah.

Kau pasti tidak merindukan
ketika musim bunga sakura bermekaran.
Kau telah melewati musim dingin yang membuatmu menggigil,
Dan bunganya akan bermekaran.

Suatu saat, kembalilah sendiri.
Ke halaman sekolah yang sepi,
Kau akan mendapati
Dirimu yang bersinar dihari kelulusanmu.

Aku akan menjadi pohon sakura yang abadi.
Sehingga akan menjadi titik awalmu,
Bahkan ketika semua kelopak bungaku berguguran,
Ranting rantingku, akan terulur dan menunggumu.

Setiap orang selalu melupakan suatu tempat dan..
keputusan yang mereka pilih, seperti bunga di dalam hati.
Pada saat bunga sakura bermekaran..
Ingat diriku.
Satu pohon itu..
Si pohon sakura yang abadi.

Jakarta, December 1st, 2016.

12 thoughts on “Pohon Sakura

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.