Living

Terbangun

Jujur tadi masih berada di kasur nyamanku.
Menyelami sapaan pagi kalian di twitter.

Entah kenapa 3 hari sudah aku terlelap pukul 1 dini hari. Dan bangun tepat pukul 5.
Aku merasa baik-baik saja. Tubuhku tidak terasa lelah. Tapi gelisah.
Sudah 3 hari ini aku bermimpi aneh. Tentang kehilangan keluarga, orang-orang yang aku kasihi.

Ya, ya. Kalau kamu bilang mimpi hanya buah tidur. Ya memang, kamu benar.

Salahkah kalau buah tidur itu menyelipkan rasa khawatir di hatiku? Bagaimana kalau itu benar-benar terjadi?
Bagaimana kalau aku benar-benar kehilangan mereka?

Karena itu pula 3 hari ini aku bersikap resah dan gampang tersinggung.

Jadi, maafkan aku kalo pagi-pagi suka baper ya. Morning sickness. I know i shouldn’t acted that way. Aku akan lebih berkaca kedepannya.

Mungkin Tuhan mengingatkanku. Untuk meluangkan waktu sedikit dengan keluarga ya?

Seperti langit Jakarta 3 hari lalu, gelap kelabu.
Menyentil sukmaku.
Membuatnya berbisik
“Aku ini manusia. Kamu manusia. Bukan bidadari seperti katamu. Bukan pula robot seperti kata mereka.”
Sudah terbangunkah kamu sekarang?

Text_divider_long_43

6 thoughts on “Terbangun

Leave a reply to rafnidq Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.