Living

Novel Favoritku

Haii semuanya…
udah baca post aku yg kemarin belom?
yg menceritakan kesukaan aku akan buku looh, terutama novel…
Nah jadi post hari ini masih tetap berhubungan sama yg kemaren…

By the way, kemaren aku kan udah cerita kenapa aku suka buku, sekarang aku mau cerita sedikit tentang novel favoritku..

A Little Princess by Frances Hodgson Burnett
Novel ini bercerita tentang kisah hidup Sara Crewe, seorang gadis cantik berdarah Eropa tapi terlahir di India. Ayahnya, Kapten Crewe, adalah seorang pengusaha sukses di India. Masa kecil Sara dihabiskan dengan gaun-gaun indah, topi-topi bulu yang cantik, dan segunung mainan yang diinginkan oleh semua anak perempuan. Sara adalah anak piatu, ibunya meninggal sesaat setelah melahirkan Sara, tidak heran kalau kemudian ayahnya sangat memanjakannya. Tetapi Sara tidak seperti anak-anak yang lainnya. Sara adalah seorang anak kecil yang terkadang berpikiran terlalu dewasa. Ia sangat senang membaca buku, buku apapun—dongeng, Revolusi Prancis (dalam bahasa Prancis), dan banyak buku lainnya. Kegemarannya yang lain adalah berimajinasi, membayangkan bahwa ia adalah seorang putri raja—dan karenanya, ia harus bersikap seperti putri raja.

Pada usia 7 tahun kehidupan Sara pun mengalami perubahan, dari India menuju ke London. Ia disekolahkan oleh ayahnya di sebuah asrama sekolah khusus untuk orang-orang terpandang. Miss Minchin, si pemilik sekolah yang serakah dan gila harta sangat menganakemaskan Sara karena kekayaan ayah Sara, terutama setelah melihat bagaimana ayah Sara sangat memanjakan anaknya dengan kekayaan miliknya. Awalnya, kehidupan Sara berjalan baik-baik saja di sekolah itu, karena ia anak yang ramah dan pandai bercerita. Ia bercerita seolah sesuatu benar-benar terjadi, membuat siapapun yang mendengarnya terpesona dan ingin mendengarkan ceritanya sampai habis.

Hingga suatu hari, kehidupan Sara berubah seratus persen. Ayahnya meninggal dan sama sekali tidak meninggalkan warisan sepeser pun bagi Sara, si gadis cilik yang malang. Miss Minchin pun memperlakukannya dengan sangat tidak baik, Ia menjadikan Sara salah satu pelayan yang selalu disuruh untuk melakukan segala hal. Tapi Sara tidak pernah berubah, ia masih sama, Sara yang selalu membayangkan dirinya adalah seorang putri raja dan selalu bisa menghidupkan imajinasinya. Temannya kini hanya Ermengarde—seorang anak yang lamban dan montok, Lottie—anak kecil berumur 6 tahun (keduanya murid di sekolah itu, mereka sering mengunjungi Sara diam-diam di biliknya, tanpa sepengetahuan Miss Minchin), dan Becky—pembantu sekolah yang malang.

Di saat-saat paling sulit sekalipun, Sara mencoba bertahan, bahkan ketika ia diomeli tanpa henti, ia malah membalas dengan bersikap amat sopan. Ketika udara di kamar loteng terasa dingin menusuk tulang dan ia tidak mendapat makanan, ia membayangkan bahwa semuanya tersedia di kamarnya; makanan hangat yang berlimpah, perapian yang menyala, dan berbagai perabot dan barang-barang indah nan cantik. Tapi pada akhirnya, Sara menemukan kebahagiaannya lagi setelah dia ditemukan dan tinggal bersama Mr.Carrisford, sahabat papanya.

Menurutku, novel in recommended banget karena dari jalan ceritanya, novel ini adalah salah satu buku yang bagus untuk menjadi bahan bacaan para gadis cilik yang bermimpi menjadi seorang putri raja, maupun para remaja perempuan dan wanita dewasa yang ingin mencari panutan dalam hal bersikap, karena semua perempuan pasti pernah bermimpi untuk menjadi seorang putri. Sara Crewe teaches every girl in the world that to be a Princess you don’t need to be a King’s daughter, because it depends on how you think and how you behave.

Little Women by Louisa May Alcott

Novel ini menceritakan tentang kehidupan 4 gadis March bersaudara – Meg, Jo, Beth & Amy. Mereka memiliki karakter dan bakat yang sangat berbeda: dari yang keibuan dan pemalu sampai yang tomboy. Untunglah mereka memiliki ibu yang bisa menjembatani perbedaan karakter itu dengan bijaksana, sementara ayah mereka bertugas di medan perang.

Untuk membantu keuangan keluarga yang hidup di New England pada abad ke-19 ini, Meg bekerja sebagai tutor di sebuah keluarga kaya. Selain itu, Jo juga bekerja di rumah bibinya yang lebih kaya. Beth yang karena saking pemalunya terpaksa bersekolah di rumah, sementara Amy belajar di sekolah, namun pada akhirnya memilih homeschooling bersama Beth. Namun bagi mereka tidak ada yang lebih menyenangkan selain berkumpul dan bermain dengan keluarga tercinta. Bersama Laurie,mereka menikmati masa remaja dan persahabatan yang indah.

Novel ini juga memuat kisah yang mengandung nilai-nilai pengorbanan dan kemanusiaan baik antara keluarga March atau dengan orang lain. Misalnya ketika Jo rela mengorbankan rambutnya untuk dijual ke sebuah salon demi menambah ongkos perjalanan ibunya ke Washington untuk menjenguk ayah mereka yang sakit keras.

Menurutku novel ini recommended banget. Novel ini mengajarkan kita untuk peduli dengan orang lain di sekeliling kita, dan apapun yang terjadi, keluarga kita tetep yang nomer 1.

nah, sekian post dari aku untuk hari ini!
tetap semangat yaa!

Salam sayang,

 

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.